Copy and Paste

Anda bebas mengambil content blog ini, tapi mohon sebutkan alamat blog ini dalam tulisan Anda.

You are free to copy the content of my blog. However, please let your readers know my blog as your source.

Senin, 31 Januari 2011

Mitos Daya Saing

Mungkin kita menganggap Amerika sama saja: kapitalis. Sebenarnya di sana terdapat dua ideologi yang bertolak belakang, walaupun bisa dikatakan keduanya masih di dalam kapitalisme. Setidaknya kita bisa belajar bahwa tidak semua ekonom Amerika pro 100% terhadap pasar bebas, sebagaimana pendapat Paul Krugman di bawah ini yang saya terjemahkan dari kolom beliau di NYTimes 23 Januari 2011. Barangkali Indonesia tidak perlu malu-malu untuk tidak selalu mengikuti kebijakan ekonomi Amerika, termasuk kebijakan pasar bebas itu.

Sebelum pidato tahunan di depan Congress, Presiden Obama telah mengirimkan pesan utamanya, yaitu daya saing. Dewan Penasihat Presiden untuk Pemulihan Ekonomi telah berganti nama menjadi Dewan Presiden untuk Lapangan Kerja dan Daya Saing. Dalam pidato radio beliau pada hari Sabtu (22/1), Presiden Obama menyatakan bahwa Amerika tidak dapat disaingi oleh negara mana pun.

Ini mungkin saja politik yang cerdik. Dapat diduga, Mr. Obama menggunakan ungkapan klise untuk tujuan yang baik, sebagai suatu cara untuk menjual wacana kenaikan investasi publik kepada masyarakat yang keseluruhannya telah diindoktrinasi bahwa pengeluaran pemerintah selalu bersifat buruk.

Tapi mari kita tidak membodohi diri sendiri: berbicara tentang daya saing sebagai suatu tujuan sebenarnya menipu. Kalaupun ada kebaikan di situ, ia minimal merupakan suatu diagnosis yang salah terhadap masalah kita (masalah US maksudnya - Y Pan). Pahit-pahitnya, ia dapat menggiring kebijakan-kebijakan berdasarkan ide yang keliru bahwa apa yang baik untuk korporasi selalu baik untuk Amerika.

Tentang diagnosis yang salah itu: apa logikanya bahwa masalah yang kita hadapi saat ini berasal dari kurangnya daya saing?

Memang benar kita akan lebih banyak menciptakan lapangan kerja jika kita lebih banyak mengekspor dan lebih sedikit mengimpor. Tapi kasusnya sama saja untuk Eropa dan Jepang, yang sedang mengalami depresi juga. Dan kita tidak dapat sama sekali mengekspor lebih banyak ketika kita lebih sedikit mengimpor, kecuali jika kita dapat menjual produk kita ke planet lain. Ya, kita dapat menuntut Cina mengurangi surplus perdagangannya - tapi jika Presiden Obama bermaksud menghadapi Cina, seharusnya ia dapat mengungkapkannya tanpa tedeng aling-aling.

Lebih jauh lagi, meskipun Amerika mengalami defisit perdagangan, defisit tersebut masih lebih kecil dibandingkan defisit sebelum Resesi Besar sebelum perang. Akan membantu jika kita dapat membuatnya lebih kecil lagi. Apapun, ujungnya, kita berada pada kekacauan ini karena krisis finansial, bukan karena perusahaan-perusahaan Amerika kehilangan daya saingnya terhadap kompetitor asing.

Bukankah, paling tidak, ada gunanya berpikir tentang negara ini sebagai Amerika Inc, yang berkompetisi di pasar global? Jawabanya tidak.

Misalnya: Seorang pemimpin korporasi yang menaikkan profit dengan mengurangi pegawai dianggap sukses. Hm, memang inilah yang kurang lebih terjadi saat ini di Amerika: angka pengangguran naik, tapi profit menyentuh rekor baru. Siapa yang berani mengatakan ini suatu keberhasilan ekonomi?

Memang, Anda dapat mengatakan bahwa berbicara mengenai daya saing membantu Mr Obama membungkam klaim bahwa ia anti-bisnis. Itu nggak masalah, selama ia menyadari bahwa kepentingan korporasi Amerika dan kepentingan negara, yang nggak pernah ketemu, semakin lebar kesenjangannya dari sebelum-sebelumnya.

Ambil kasus GE, yang CEO-nya, Jeffrey Immelt, baru saja ditunjuk menjadi ketua dewan penasihat yang baru ganti nama. Saya tidak punya masalah dengan GE atau Mr Immelt, tapi dengan kurang dari setengah pegawainya berbasis di US dan kurang dari setengah pendapatannya berasal dari operasi di US, kesuksesan GE tidak ada kaitannya dengan kesejahteraan Amerika.

Ngomong-ngomong, sebagian kalangan memuji penunjukan Mr Immelt setidaknya sebagai perwakilan suatu perusahaan yang benar-benar membuat produk nyata, dan bukan penjudi finansial. Mohon maaf, hari-hari ini GE mendapatkan revenue lebih banyak dari kegiatan finansialnya daripada manufaktur - bahkan GE Capital, yang mendapatkan jaminan pemerintah untuk hutang-hutangnya, merupakan salah satu penerima utama bailout yang dilakukan pemerintah terhadap Wall Street.

Jadi apa yang ingin diajukan oleh pemerintah dari retorika daya saing terhadap kebijakan ekonomi?

Penafsiran yang positif, sebagaimana saya ungkapkan, adalah ini semua merupakan kemasan untuk suatu strategi ekonomi yang berpusat pada investasi publik, investasi tentang menciptakan lapangan kerja dalam jangka pendek sembari mendorong pertumbuhan jangka panjang. Penafsiran negatif adalah bahwa Presiden Obama dan para penasihatnya betul-betul percaya bahwa permasalahan ekonomi US terjadi karena pemerintah terlalu keras pada bisnis (korporasi), dan bahwa Amerika membutuhkan pemotongan pajak korporasi dan deregulasi di semua sektor.

Dugaan saya adalah ini semua merupakan kemasan saja, dan jika presiden benar-benar mengajukan kenaikan yang signifikan pada pengeluaran infrastruktur dan pendidikan, saya akan cukup puas.

Namun demikian, meskipun ia membawa kebijakan yang baik, fakta bahwa Mr Obama membungkus kebijakan ini dengan metafora yang buruk adalah suatu yang patut disayangkan.

Krisis keuangan 2008 merupakan momen pelajaran, suatu pelajaran mengenai bahaya percaya bahwa ekonomi pasar sepenuhnya dapat mengatur dirinya sendiri. Jangan pula kita lupakan bahwa ekonomi yang lebih diregulasi, seperti Jerman, dapat menjawab krisis dengan lebih baik daripada kita. Entah alasannya, sepertinya momen pelajaran itu belum juga terpahami.

Mr Obama sendiri kelihatan baik-baik saja. Rating sokongan terhadap beliau naik, ekonomi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, dan peluangnya untuk dipilih kembali cukup bagus. Sedihnya, ideologi yang membawa bencana ekonomi 2008 kembali naik daun, bahkan kembali ke puncak - dan kelihatannya akan tetap berada di sana hingga ia kembali membawa bencana.

Koreksi: 25 Januari 2011

Pada kolom di atas, Paul Krugman mengatakan GE mendapatkan lebih dari setengah revenue-nya dari jasa finansial. Walaupun benar demikian sebelum krisis, segmen tersebut mengalami penurunan tingkat kepentingan sejak krisis.

Lihat juga:
Kebijakan Berbalik Arah

Selengkapnya.....

addthis

Live Traffic Feed