Copy and Paste

Anda bebas mengambil content blog ini, tapi mohon sebutkan alamat blog ini dalam tulisan Anda.

You are free to copy the content of my blog. However, please let your readers know my blog as your source.

Senin, 29 Maret 2010

Obama Akan Batasi Aktivitas Investasi Perbankan AS

Dikutip dari http://bisniskeuangan.kompas.com

Senin, 25 Januari 2010 | 08:44 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan mengajukan proposal aturan untuk membatasi kegiatan usaha perbankan di negara itu. Terutama, Obama ingin membatasi kegiatan investasi bank berupa pembelian aset atau saham untuk meraup keuntungan.

"Kegiatan itu tidak ada hubungannya dengan kepentingan nasabah," ungkap Obama dalam wawancara dengan ABC, seperti dikutip Bloomberg, pekan lalu.

Transaksi yang biasa disebut proprietary trading ini menjadi penyebab praktik spekulasi di pasar properti AS yang menjadi penyebab krisis pada tahun 2008. Makanya, lanjut Obama, pembatasan ukuran dan kegiatan lembaga keuangan penting untuk mengurangi risiko yang berlebihan.

Usulan ini akan menjadi bagian dari perombakan regulasi keuangan yang akan mengatur pelakunya berperilaku wajar. "Sistem regulasi keuangan AS saat ini tidak cukup mampu mengawasi risiko-risiko ekstra dan perilaku pemain yang tidak bertanggung jawab," ujar Obama.

Tutup bisnis "private equity"

Usulan itu bakal memaksa perbankan raksasa AS, seperti JP Morgan, Goldman Sachs, dan Morgan Stanley, menjual unit bisnis private equity mereka. Tak bisa dimungkiri, bank-bank besar seperti Goldman bakal kehilangan banyak pemasukan.

Maklum, dari bisnis-bisnis tadi, pada tahun lalu Goldman menjadi bank paling menguntungkan dalam sejarah Wall Street. Lebih dari 90 persen pendapatan sebelum pajak Goldman Sachs berasal dari unit private equity tersebut.

Direktur Utama Goldman Sachs Lloyd Blankfein menyatakan, perusahaannya harus menghasilkan keuntungan sendiri agar bisa menutup kerugian yang terjadi akibat krisis pada 2008.

Rencana pemerintah Negeri Uwak Sam ini sebenarnya tak berbeda jauh dengan yang dilakukan Pemerintah Inggris. Sebulan lalu, otoritas jasa keuangan di Inggris mengumumkan rencana membatasi proprietary trading di perbankan. Akibat aturan itu, industri perbankan negara itu harus menyisihkan cadangan modal hingga 47 miliar dollar AS untuk menutupi potensi kerugian dari bisnis tersebut.

Aturan ini bukan tidak mendapat kritik. Bruce Ettelson, konsultan hukum di Kirkland & Ellis LLP, bilang, ini akan berdampak pada perubahan aturan di Wall Street dan banyak perjanjian bisnis yang sebelumnya telah disepakati. "Aturan ini juga makin menciutkan sumber pendanaan bagi equity private dan hedge fund," cetusnya. (Sopia Siregar/Kontan)

Tidak ada komentar:

addthis

Live Traffic Feed