Copy and Paste

Anda bebas mengambil content blog ini, tapi mohon sebutkan alamat blog ini dalam tulisan Anda.

You are free to copy the content of my blog. However, please let your readers know my blog as your source.

Selasa, 30 Agustus 2011

Selamat Idul Fitri 1432H

Walaupun saya mengikuti keputusan pemerintah mengenai jatuhnya 1 Syawwal 1432H pada hari Rabu, 31 Agustus 2011, masih terdapat catatan kecil di lubuk hati paling dalam. Sebelum curhat dilanjutkan, saya ingin mengucapkan terlebih dahulu:

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432H...
TaqobbalalLahu minna wa minkum...
Semoga Allah menerima amal dan tobat kita...
Mohon maaf lahir dan batin...



Nah, bagaimana kenyataan di lapangan. Kalender sudah jauh hari mengindikasikan hari raya jatuh pada tanggal 30 Agustus 2011. Kantor pemerintah sih sudah kosong sejak Senin, 29 Agustus. berbeda dengan kantor pemerintah, seandainya punya usaha, kita pasti seminimal mungkin tutup warung, iya kan? Kalau bisa, cukup tutup dua hari saja atau malah satu hari. Kemarin pas jalan ke ITC BSD, pas mau nyari hadiah buat sunatan Hanif, banyak toko mainan yang menyatakan libur dua hari, mengikuti kalender.

Sedih juga deh dengan realitas perbedaan hari raya yang sudah berlangsung dari tahun ke tahun dan mungkin masih akan terjadi bertahun-tahun ke depan. Buktinya toko mainan yang tutup itu aja. Cerminan kebingungan di akar rumput. Malah di berita, masyarakat miskin di Sulawesi kecewa karena sudah terlanjur menyiapkan hidangan lebaran buat hari Selasa dan tidak cukup punya uang untuk menyiapkan hari Rabunya. Komentar-komentar terhadap berita di media online juga sama saja. Walaupun ada yang cukup arif menyikapi perbedaan, banyak yang bingung dan menyalahkan elit pemerintah dan ormas Islam.

Ya udah deh... kata Rani, anak pertama kami... sabar aja, hidup penuh cobaan. Dan kalau kita melihat dari sudut pandang lain, situasi ini bisa aja justru membahagiakan. Setidaknya ada lelucon atau sindiran buat kita mentertawakan diri sendiri. Contoh sikap positif bisa dilihat pada foto di atas. Memang bukan dalam konteks perbedaan hari raya, tapi dalam konteks menghadirkan iklan yang berbeda dari kenyataan yang biasa-biasa saja. Pengumumannya begini:

Libur Makan Bebek
Mulai Senin, 29 Agustus 2011
Mulai Makan Bebek Lagi
Kamis, 5 September 2011

Kembali ke topik perbedaan hari raya, kepada elit pemerintah dan ormas Islam, walaupun harapannya tipis, saya berharap ke depan ada jalan keluar yang arif. Mungkin bisa dimulai dengan penentuan dateline penanggalan hijriyah. Bisa saja dateline hijriyah itu sama dengan dateline penanggalan masehi yang membelah globe tepat di kawasan yang populasinya sedikit, karena kondisi kawasan berupa samudera pasifik yang teramat luas. Barangkali ada hikmahnya Allah menciptakan bentuk daratan di muka bumi ini seperti bentuknya yang sekarang.

Mengapa kita nggak belajar dari kaum lain?

Tidak ada komentar:

addthis

Live Traffic Feed