Copy and Paste

Anda bebas mengambil content blog ini, tapi mohon sebutkan alamat blog ini dalam tulisan Anda.

You are free to copy the content of my blog. However, please let your readers know my blog as your source.

Rabu, 24 Desember 2008

Regulasi Sektor Keuangan

Saya pernah iseng bertanya ke konsultan taksonomi Patrick Lambe, ketika ia berkunjung ke kantor kami, bagaimana pendapatnya mengenai krisis keuangan global. Saya nggak tahu apakah dia memiliki latar belakang pengetahuan dan pengalaman di sektor keuangan selain latar belakang manajemen pengetahuan dan informasi. Pokoknya dia prihatin. Kemudian dia menyatakan, entah baca dari mana, bahwa perbankan Lebanon termasuk sistem perbankan paling kaya di dunia. Untuk negara dengan reputasi gejolak dan perang, kalau ini benar, Lebanon sungguh telah menorehkan prestasi yang luar biasa.

Di sebelah sana Mediterania, di seberang Atlantik, sebaliknya, kita kembali disuguhi drama skandal keuangan, termasuk yang terbesar sejak 1900, yang dilakukan oleh Bernie Madoff, mantan Direktur Nasdaq. Skema ponzi atau piramida uang atau sederhananya arisan uang yang dikelolanya telah memakan korban bank-bank terkemuka Eropa. Badan-badan amal yang menjadi kliennya juga tiba-tiba kehilangan sejumlah besar harta mereka. Kalau Anda belum memahami skema ponzi (diambil dari nama seorang penipu besar), bolehlah Anda cermati hasil pencarian Google dengan kata kunci skema ponzi ini.

Dana investor yang datang belakangan, otomatis berada di bagian bawah piramid, digunakan untuk membayar "return" ke investor yang sudah duluan gabung dan berada di bagian lebih atas atau bahkan puncak piramid. Begitulah skema ponzi. Penipuan yang sederhana saja, model QSAR kalau di kita, tapi dengan dampak yang luar biasa. Sampai menggoncang Eropa. Jadi sebetulnya dana investor tidak diinvestasikan secara benar di pasar keuangan, apalagi di sektor riil yang betul-betul menciptakan manfaat. Bagaimana mungkin tipu-tipu seperti ini tidak terdeteksi sama sekali? Apakah Bapepam Amerika (SEC) tidak profesional dalam mengawasi lembaga-lembaga keuangan di bawah kewenangannya? Apakah investor dibutakan sama sekali dari kejahatan Madoff? Apakah pasar kehilangan kemampuan untuk mengkoreksi Madoff, hingga terlambat kayak gini?

Dua cerita di atas mengingatkan saya kepada tulisan Alan Greenspan di satu sisi dan Peter Drucker di sisi lain. Dalam The Age of Turbulence, Greenspan menyatakan bahwa pengawasan atau supervisi yang paling efektif terhadap sektor keuangan adalah yang disebutnya counterpart supervision. Artinya pelaku pasar adalah pihak yang paling tahu kondisi mitra transaksinya. Apakah mitranya itu berkinerja baik atau tidak? Greenspan bahkan berkata beliau sendiri sebagai bagian penting dari regulator pada waktu itu tidak pernah dapat mendeteksi masalah dari laporan-laporan yang disampaikan lembaga-lembaga keuangan kepada pihak berwenang, termasuk bank sentral.

Sebaliknya Peter Drucker mengatakan pasar tidak dapat diandalkan untuk melihat jauh ke depan. Pasar dikatakannya rabun jauh. Apa yang terbaik untuk masyarakat tidak dapat diserahkan bulat-bulat kepada pasar. Makanya Drucker menempatkan pemerintahan dan birokrasi sebagai elemen penting. Sejarah membuktikan sebagai regulator, pemerintahan dan birokrasi, bagaimanapun bobroknya, sangat ulet menghadapi gejolak. Selain itu, birokrasi juga terbukti mampu menjaga keutuhan masyarakat, kecuali beberapa kasus. Drucker mengatakan dalam Managing in the Next Society bahwa sangat sulit menggantikan peran birokrasi dalam menjaga keutuhan masyarakat dan demokrasi tentunya.

Ideologi konservatif di AS memang sangat yakin akan kebaikan small government. Bahkan ada yang sangat ekstrem. Intervensi sedikit saja oleh pemerintah ke pasar bisa dicap sosialis dan komunis. Seolah-olah hanya ada dua jalan tersedia: kapitalisme (versi konservatif) dan sosialisme (the rest of the world atau sisa dunia). Berbeda dengan kubu konservatif, kubu liberal di AS yakin dengan kapitalisme dan tetap merasa perlu pemerintah berperan cukup untuk mengkoreksi pasar. Nah, bagi kaum konservatif ultra kanan, posisi seperti itu sudah bisa dicap sebagai sosialisme. Kasus Madoff secara khusus dan krisis global secara umum mungkin merupakan bukti yang susah dibantah bahwa pemerintah yang tidak berperan boleh jadi justru berpotensi membesarkan (amplify) risiko di pasar. Ketika pasar sangat terlambat mengkoreksi diri, sistem secara keseluruhan bakal gagal melakukan stabilisasi dirinya sendiri.

Siapa ya yang benar? Nggak peduli salah atau benar, ideologi-ideologi ekonomi memiliki pengaruh lebih besar dari yang dibayangkan. Demikian kurang lebih pernyataan John Maynard Keynes. Nah, kalau Anda yakin sekali dengan filsafat ekonomi Anda, tentu tidak ada alasan untuk menyimpannya di laci. Perkenalkanlah kepada dunia, biarpun harus berhadapan dengan ideologi yang mungkin sedang berkuasa. George Soros adalah salah satu orang yang meyakini pasar sempurna tidak pernah ada, karena keputusan pelaku pasar tidak berasal dari pengetahuan yang sempurna. Karena mengetahui kelemahan sistem keuangan yang menurutnya tidak akan pernah mencapai titik keseimbangan, George Soros berhasil memperkaya dirinya sendiri. Bahkan pernah berhasil menekuk lutut bank sentral Inggris (jangan tanya bank sentral negara berkembang deh - Y Pan). Dengan pemahamannya yang berbeda itu! Beliau sedari dulu ingin membagi teorinya itu ke dunia, lewat tulisan-tulisannya. Yang terakhir adalah The New Paradigm for Financial Markets.

Apakah Anda ingin menyusul? Terutama Anda yang sekarang menjadi kekuatan keuangan baru (the new financial power brokers). Misalnya judul buku Anda itu begini: Jalan Tengah, Jalan Baru Menuju Kejayaan Keuangan atau Tatanan Baru (tapi Lama) Sistem Keuangan Dunia. Hehehe, bombastis amat, tapi nggak apa. Yang penting filsafat Anda itu bisa dikenal di belantara diskusi mengenai sistem keuangan dunia. Siapa tahu filsafat Anda itu dapat memimpin dan pada gilirannya membuat regulasi sistem keuangan lokal maupun internasional menjadi lebih efektif dan lebih bermanfaat bagi semua. Orang seperti Madoff tentu akan tetap ada. Krisis keuangan mungkin akan tetap terjadi. Namun demikian, dengan regulasi yang tepat, tidak berarti regulasi total, goncangan tidak perlu seperti roller coaster. Ekonomi tetap tumbuh. Kesenjangan berkurang. Secara umum kesejahteraan meningkat. Wah, hebat banget.

Artikel terkait:
Mencegah Krisis
Filsafat Kebijakan Baru
Kebijakan Memang Berbalik
Kebijakan Berbalik Arah
Menggungat Warisan Greenspan
The Age of Turbulence
Managing in the Next Society

Tidak ada komentar:

addthis

Live Traffic Feed