Copy and Paste

Anda bebas mengambil content blog ini, tapi mohon sebutkan alamat blog ini dalam tulisan Anda.

You are free to copy the content of my blog. However, please let your readers know my blog as your source.

Jumat, 10 Oktober 2008

Menggugat Warisan Greenspan 1

Saya menemukan artikel menarik di New York Times, dengan judul The Reckoning: Taking Hard New Look at a Greenspan Legacy. Berikut ini terjemahan (bebas) bagian pertamanya dari sepuluh bagian.

Bukan hanya lembaga-lembaga keuangan semakin kebal terhadap gejolak dari faktor-faktor risikonya, tapi sistem keuangan seluruhnya juga semakin kokoh - Alan Greenspan (2004).

George Soros (tahu kan?!) menghindari penggunaan kontrak keuangan yang populer disebut derivatif karena sebenarnya menurut beliau kita nggak tahu betul gimana sih kerjanya. Felix G. Rohatyn, seorang bankir investasi yang menyelamatkan New York dari bencana keuangan tahun 1970-an mengatakan derivatif berpotensi menjadi bom hidrogen yang dahsyat.

Dan Warren Buffet (tahu juga kan?!) lima tahun lalu mengatakan bahwa derivatif merupakan senjata keuangan pembunuh massal yang membawa bahaya yang walaupun laten tapi dapat sangat mematikan (lebih bahaya daripada senjata yang kelihatan dong - Y Pan).

Alkisah, kebalikannya, ada tokoh yang terkenal banget sebagai tokoh pembela dan pendukung derivatif. Pendapatnya sangat menentukan arah debat penggunaan dan regulasi instrumen keuangan ini, yang menjanjikan kepada investor risiko yang terbatas dan terkendali. Oleh karena sifat seperti asuransinya itu, derivatif mendorong investor melakukan transaksi-transaksi yang lebih berisiko (kan sudah dilindungi - Y Pan), yang pada gilirannya menggiring kepada krisis. Lebih dari satu dekade tokoh ini, yaitu Alan Greenspan, selalu sangat keberatan jika instrumen kesayangannya dipertanyakan oleh DPR maupun Wall Street. Dari pengalaman tahunan di pasar, kita dapati derivatif sangat efektif mentransfer risiko dari pihak yang tidak seharusnya menanggungnya ke pihak yang mau dan mampu menanggung risiko tersebut. Demikian kurang lebih penjelasan Greenspan di hadapan Komisi Perbankan DPD AS pada tahun 2003. Kami menilai akan salah kalau derivatif lebih jauh diregulasi. Demikian tambahan beliau (lihat juga ringkasan buku The Age of Turbulence yang pernah saya muat di blog ini - Y Pan).

Hari-hari ini, ketika cobaan ekonomi menekan dunia, Alan Greenspan tetap kukuh dengan keyakinannya, sembari mengatakan krisis finansial semacam ini hanya terjadi sekali dalam seabad.

Bersambung ke bagian kedua.
Lihat artikel asli.

Tidak ada komentar:

addthis

Live Traffic Feed