Copy and Paste

Anda bebas mengambil content blog ini, tapi mohon sebutkan alamat blog ini dalam tulisan Anda.

You are free to copy the content of my blog. However, please let your readers know my blog as your source.

Senin, 11 Agustus 2008

Asyiknya PP Kantor lewat Monas

Sudah lama saya pergi ke kantor naik KRL Ekspres 6.25 dari Bekasi. Turun di Gambir, terus jalan kaki lewat kawasan Monas. Walaupun kawasan Monas sering jorok, terutama di hari Senin, saya masih dapat memakluminya. Nggak tahulah bagi beberapa orang bule yang saya dapati lewat di situ. Sesekali saya coba jalan di tempat khusus seperti di gambar ini. Sudah tahu kan?

Di area ini banyak juga ngendon penjual jasa pijat, menunggu calon pengguna jasa. Kadang mereka sambil tiduran di atas susunan batu tajam yang katanya memberikan efek ke sistem syaraf tubuh. Saya sendiri sedikit sekali tahu masalah pijat memijat. Namun demikian, sesekali saya menggunakan jasa pijat / urut. Lihat artikel lama saya berjudul Ketika Sakit. Waktu sakit lengan kiri dulu itu, saya amat merasakan manfaat pijat urut. Dasarnya nggak terlalu suka diurut, nggak sampai rutin. Geli!

Kembali ke topik, akhir-akhir ini saya berusaha menyempatkan berjalan di atas susunan "batu pijat" Monas. Lama-lama nggak terlalu terasa sakit. Wah, mungkin efeknya sudah main nih. Mungkin juga ini cuma perasaan saya aja. Apa pun, hanya merasa lebih baik sudah cukup baik dan positif buat saya, yang belakangan sering merasa kegendutan. Sebenarnya sih, di area refleksologi Monas ini disediakan juga papan besar berisi informasi ilmu refleksologi, tapi sampai saat ini saya belum sempat mempelajarinya. Ini fotonya.



Yang saya tahu masih minim sih. Misalnya, ada susunan batu yang besar-besar dan rapat. Ini mah gampang. Jalan di atasnya bisa nyantai aja. Hampir nggak terasa sakit. Jika Anda seorang pemula, cobalah mulai di jenis ini dulu. Kemudian, ada yang susunan batunya lebih jarang dikit. Tentu tekanan ke alas kaki terasa lebih menyakitkan. Yang paling ekstrem adalah susunan batu kecil. Parahnya, ujung runcing yang diarahkan ke atas, ke kaki-kaki kita. Belum lagi, susunannya sengaja direnggangkan. Oh... sakit! Di sini, disediakan pegangan buat yang nggak tahan. Hehehe, lagian siapa suruh langsung ke tingkat yang sulit.



Itu baru berangkatnya - pergi ke kantor. Pulang kantor biasanya saya naik ojek ke Stasiun Tanah Abang atau Gambir. Pekan lalu saya coba jalan dari kantor ke Gambir. Wah, ternyata enak juga. Buat saya yang sangat jarang olahraga, jalan kaki waktu pulang-pergi kantor (walaupun nggak penuh... 33 km bo', 66 kalau bolak balik) jadi kesempatan latihan yang baik. Seperti nggak disengaja gitu. Jadi, kalau saya bolak balik kantor-Gambir jalan kaki, saya berolahraga ringan selama dua puluh menit sekali jalan, empat puluh menit totalnya, lima kali sepekan! Setara dengan level berapa ya pada program latihan aerobik Dr Kenneth Cooper? Mbo lah.

Gitu deh, asyiknya pulang-pergi kantor lewat Gambir dan Monas. Jeleknya, seperti yang saya ungkapkan di awal, adalah sewaktu-waktu harus menyaksikan kotornya Monas, terutama di hari Senin. Lihat artikel saya sebelumnya, Kebersihan di Area Publik. Butuh perbaikan manajemen kebersihan ya, Pak Fauzi?

Tidak ada komentar:

addthis

Live Traffic Feed