Copy and Paste

Anda bebas mengambil content blog ini, tapi mohon sebutkan alamat blog ini dalam tulisan Anda.

You are free to copy the content of my blog. However, please let your readers know my blog as your source.

Rabu, 27 Agustus 2008

The Four Disciplines of Execution 3

Pada dua disiplin sebelumnya, kita sudah membahas penentuan fokus melalui WIGs dan pembuatan papan skor. Sekarang kita masuk ke disiplin ketiga, yaitu menerjemahkan strategi yang telah ditentukan melalui WIGs itu menjadi aktivitas yang spesifik, mingguan maupun harian, untuk maju ke depan untuk mencapai tujuan. Ini juga berarti kita harus menyelaraskan kegiatan sehari-hari dengan strategi. Jangan sampai yang kita lakukan tidak ada kaitannya dengan tujuan. Kalau sampai kita membiarkan diri melakukan hal-hal di luar pencapaian tujuan - artinya yang tidak penting - kita dan tim kita berada dalam masalah besar.

Dalam menentukan aktivitas spesifik bagi tim dan kita sendiri, ada tiga hal yang harus diperhatikan. Yang pertama adalah kita harus memikirkan dan mencari cara baru yang lebih baik. Bila kita melakukan hal yang sama terus menerus tanpa perubahan, kita sedikit demi sedikit kehilangan daya saing. Apalagi kalau aktivitas yang kita ulang-ulang itu terbukti nggak berhasil. Kuncinya adalah untuk mencapai tujuan yang belum pernah kita capai sebelumnya, kita harus selalu melakukan perbaikan terus menerus, melakukan hal baru. Contoh, ketika walikota NYC Giullani pertama kali menjabat, terdapat 2200 pembunuhan setahun. Ketika meletakkan jabatan, setahun pembunuhan hanya 600. Suatu prestasi yang luar biasa. Apa yang dilakukannya? Pastinya hal baru yang lebih baik (lihat ringkasan buku The Tipping Point - Y Pan).

Banyak contoh-contoh lain mengenai melakukan sesuatu yang baru dan lebih baik. Spiritnya adalah perbaikan terus menerus. Pertanyaannya adalah bagaimana mendapatkan ide mengenai cara baru yang lebih baik. Mungkin kita bisa lihat orang lain yang lebih baik dan mencontohnya. Artinya kita melakukan semacam studi banding (nggak harus mahal dan ke luar negeri lho, bahkan kadang bisa ditemukan di sekitar tetangga terdekat kita - Y Pan). Lainnya, mungkin kita dapat berkolaborasi dengan tim kita dan mengandalkan daya imajinasi dan kreativitas. Yang lainnya lagi mungkin berasal dari pengalaman masa lalu. Namun demikian perlu diingat bahwa hal baru yang ingin kita terapkan harus benar-benar dapat diterapkan.

Hal kedua yang perlu menjadi perhatian dalam menerjemahkan strategi ke aktivitas spesifik adalah melakukan perencanaan mingguan - perencanaan mingguan bersama tim. Di sini kolaborasi dalam tim menjadi hal yang sangat penting. Kekuatan brainstorming lagi-lagi unjuk gigi. Masing-masing anggota memikirkan tiga hal yang dapat dilakukan minggu ini untuk maju mencapai WIGs. Pikirkan betul yang sangat relevan dan penting (the big rocks). Lalu dari kandidat tujuan tim mingguan, pilih tiga hal yang paling penting. Ingat harus dengan spirit baru dan lebih baik. Dari tiga tujuan mingguan tim, masing-masing individu merencanakan aktivitas individualnya masing-masing, tentunya dengan konsensus yang diterima tim secara keseluruhan.

Aktivitas individual yang dilakukan harian seperti dijelaskan di atas diturunkan dari tujuan mingguan tim yang sebenarnya diturunkan dari wildly important goals. Perlu ditekankan di sini bahwa WIGs dapat memiliki kerangka waktu yang panjang, antara sebulan hingga setahun. Oleh karena itu, penting bagi tim untuk menentukan tujuan mingguan yang dapat dicapai dalam satu minggu itu. Sebuah WIG (apalagi tiga WIGs) mungkin dapat diibaratkan keseluruhan kue yang sulit dimakan sekaligus, sementara tujuan mingguan adalah potongan kue yang dapat dikunyah dan ditelan.

Hal terakhir yang sering dilupakan dalam disiplin ketiga ini adalah memasukkan aktivitas individual ke dalam sistem perencanaan. Dengan sistem perencanaan ini, disiplin yang diharapkan di sini benar-benar dapat terwujud. Covey membuat model sistem perencanaan yang dapat digunakan, tapi kuncinya adalah disiplin itu sendiri - disiplin masing-masing anggota tim untuk melakukan tugas yang direncanakan. Apakah kita bener-bener disiplin? Atau kita senang melakukan sesuatu suka-suka? Melakukan yang mudah saja? Bersenang-senang atas biaya orang lain? Jangan-jangan kita curang (lihat artikel Kecurangan Organisasi dan Kecurangan Pengelolaan Informasi).

Tidak ada komentar:

addthis

Live Traffic Feed