Copy and Paste

Anda bebas mengambil content blog ini, tapi mohon sebutkan alamat blog ini dalam tulisan Anda.

You are free to copy the content of my blog. However, please let your readers know my blog as your source.

Senin, 18 Februari 2008

Arsitektur Informasi Masyarakat Bekasi (2)

Setelah memiliki dua rujukan, pertama peran pemerintah dalam era globalisasi dan kedua kerangka balanced scorecard, pada artikel ini saya akan mencoba menyusun arsitektur informasi lengkap untuk masyarakat Bekasi. Perlu dikemukakan bahwa lengkap memiliki nuansa keluasan dan kedalaman bahasan. Namun demikian, lengkap yang dimaksud di sini hanya dari sisi horizontal keluasan, itupun hanya satu dimensi, yaitu topik bahasan atau subyek.

Pada artikel lain selanjutnya, insya Allah kita akan bahas kebutuhan melakukan klasifikasi menurut berbagai dimensi, disebut juga facet. Waktu belajar biologi semasa SMP dan SMA, saya mendapatkan pengetahuan bahwa mata belalang terdiri dari banyak sekali facet masing-masing seperti kamera (jumlahnya lupa, ribuan kali) yang mengindra lingkungan dari berbagai sudut pandang. Kumpulan facet mata belalang tersebut toh membentuk satu citra utuh n-dimensi. Persepsi manusia sebagai satu individu maupun sebagai kelompok dapat kita analogikan seperti mata belalang itu. Satu kenyataan dicitrakan oleh berbagai kamera (facet), yang jumlahnya sampai ratusan ribu bahkan jutaan, sejumlah penduduk Bekasi, termasuk pejabat publik dan pegawai di pemkot dan DPRD. Akan lebih rumit lagi kalau kita masukkan stakeholder lain seperti pemerintah provinsi, pemerintah pusat, dan masyarakat daerah-daerah lain, apalagi internasional. OK lah, saya mulai saja, sesederhana apapun.

Level pertama arsitektur informasi dalam diskusi kita ini saya nilai cocok jika menggunakan aspek-aspek balanced scorecard, yaitu kepuasan masyarakat, keuangan, proses pemkot, dan SDM pemkot. Untuk aspek pertama, kepuasan masyarakat, saya menilai perlu informasi kepuasan di bidang infrastruktur, di bidang pendidikan, di bidang kepastian hukum, di bidang kesehatan, dan di bidang kesejahteraan bersama. Bagaimana cara mendapatkan seluruh informasi ini? Tunggu dulu, kita belum bicara how, baru what. Sabar...

Untuk aspek kedua, keuangan, saya pikir perlu informasi pendapatan pemerintah, pengeluaran pemerintah, dan kasus kecurangan. Ingat di sini kita tidak mengharapkan pemkot Bekasi untung, tapi kita mengharapkan pendapatan terus meningkat untuk menutup pengeluaran yang juga meningkat untuk membiayai kegiatan operasional dan program-program produktif di berbagai bidang, yaitu infrastruktur, pendidikan, dst. Ya, Anda betul, bagaimana kita yakin bahwa pengeluaran benar-benar untuk kepentingan masyarakat sebagai pemegang saham sekaligus pelanggan. Itu sebabnya kita harus punya juga informasi kasus-kasus kecurangan yang dilakukan manajemen dan pegawai pemkot.

Untuk aspek ketiga, proses pemkot, saya menilai perlu informasi terkait kualitas proses-proses pelaksanaan tugas pemkot. Dalam bidang studi manajemen, khususnya operasi, statistik yang digunakan biasanya terkait baik dengan proses maupun produk, dan untuk dapat mengetahui kualitas tersebut konsisten atau tidak diperlukan standard pengukuran. Jadi, kita perlu informasi apakah proses pelaksanaan tugas pemkot sudah terstandardisasi atau belum. Standard yang digunakan bisa saja buatan sendiri, bisa juga menggunakan ISO, SIX SIGMA, dan lain-lain. Karena diperlukan studi yang lebih mendalam, saya tidak akan membuat gambaran proses yang terjadi di pemkot dan proses yang seharusnya. Yang jelas, bagi masyarakat proses tersebut harus terkait dengan pengembangan, pengelolaan operasional, dan pemeliharaan di bidang infrastruktur, pendidikan, kepastian hukum, kesehatan, dan kesejahteraan bersama. Parameter standard yang harus ada untuk tiap proses dan produknya adalah standard waktu, standard biaya, dan standard mutu. Yah, kalau seperti McDonald, pemkot harus punya standard berapa lama KTP selesai diproses, berapa lama jalan yang tiba-tiba rusak diperbaiki, berapa banyak kasus korupsi yang ditindaklanjuti, berapa lama sampah ngendon di lingkungan pemukiman, dst.

Terakhir untuk aspek SDM pemkot, kita perlu informasi mengenai pendidikan dan pelatihan pegawai, misalnya berapa banyak pegawai yang sudah ikut training ESQ dan MQ untuk yang muslim atau contoh yang lain berapa banyak yang memiliki sertifikat manajemen program atau proyek, dan lain-lain. Informasi lainnya yang dibutuhkan adalah seberapa banyak pegawai yang memberikan usul inovatif untuk memperbaiki proses, dalam bidang infrastruktur, pendidikan, dst. Nah yang diperlukan juga last but not least adalah pegawai-pegawai yang terindikasi dan terbukti curang.

Wuih, banyak juga yah, inipun mungkin masih kurang. Nulisnya aja lama, apalagi diskusi atas pertanyaan selanjutnya apakah pemkot mampu meng-cover semuanya sekaligus. Tentu tidak, kita maklum itu. Namun, kalau Pak Wali nyerah begitu saja dengan tantangan ini, koq rasanya nggak pantes juga; buat apa capek-capek pilkada. Kita ingin sekali mendorong beliau untuk berbenah untuk bersama-sama membangun Bekasi, dengan buka-bukaan, transparan. Memang sebagaimana pernah disampaikan sebelumnya, salah satu kualitas informasi yang betul-betul membuat sistem informasi menjadi hebat adalah transparansi.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

HATI-HATI Beli HP NOKIA WALAUPUN BERGARANSI RESMI
Pada tanggal 24 Februari 2008 saya membeli handphone(HP) Nokia seri E51 bergaransi resmi di NOKIA PROFESSIONAL CENTRE cabang Jl Mangkubumi Yogyakarta yang merupakan distributor resmi NOKIA di bawah PT CIPTA MULTI USAHA PERKASA. Berhubung saya berdomisili sementara di Bekasi, keesokan harinya saya kembali ke Bekasi. Setelah pemakaian 5 hari saya mencoba memanfaatkan fitur layanan HSDPA yang tersedia pada HP tersebut namun tidak berhasil. Karena tidak memungkinkan memeriksakan masalah tersebut ke NOKIA Sales and Care Yogyakarta (tempat pembelian) dan memang pelayanan resmi Nokia bisa di mana saja di seluruh NOKIA Sales and Care Resmi di seluruh Indonesia, maka saya memeriksakan masalah tersebut ke Cabang Mal Metropolitan Bekasi. Pada kunjungan pertama pada tanggal 2 Maret 2008, informasi yang diberikan petugas (Sdri Rini) disebutkan terdapat kerusakan pada chip HSDPA (hardware) sehingga perbaikan harus dilakukan di Pusat PT ERAJAYA SWASEMBADA yang beralamat di Grogol dengan waktu perbaikan selama 3 minggu atau akan diberitahukan bila sudah selesai. Setelah 2 minggu menunggu perbaikan saya mencoba untuk menanyakan perkembangannya pada tanggal 15 Maret 2008. Pada kunjungan kedua tersebut saya mendapat informasi dari petugas bahwa perbaikan belum selesai dan HP masih di Pusat dan belum bisa dikonfirmasi perkembangannya. Pada minggu ketiga seperti yang dijanjikan saya berharap perbaikan sudah selesai. Pada kunjungan ketiga tanggal 23 Maret 2008 saya sangat terkejut karena perbaikan belum selesai dan menurut petugas (Sdri Ratih) HP telah diusahakan diperbaiki di cabang Bekasi namun tidak berhasil sehingga harus dikirim ke Pusat tanggal 17 Maret 2008. Saya merasa dibohongi dengan informasi pada kunjungan pertama yang menyebutkan perbaikan langsung ke Pusat mengingat kerusakan hardware tidak bisa diselesaikan di Bekasi. Saya diminta datang keesokan harinya untuk mendapat konfirmasi. Pada tanggal 24 Maret 2008 saya datang kembali sesuai permintaan Sdri Ratih untuk mendapat konfirmasi, ternyata petugas yang bersangkutan tidak bertugas dan petugas yang ada (Sdri Tria) tidak merasa mendapat pesan untuk konfirmasi ke saya, sehingga saya mendesak untuk ketemu atasannya langsung. Kemudian saya ditemui Kepala CS Sdr Andri dan menjelaskan permasalahannya yang menurut saya seperti dibuat-buat, dan meminta saya untuk konfirmasi 2 hari kemudian. Pada tanggal 26 Maret saya mendapat konfirmasi dari Sdr Andri bahwa HP selesai diperbaiki dan dapat diambil pada tanggal 30 Maret 2008 (saya cukup senang mendapat kabar tersebut). Namun pada tanggal 27 Maret 2008 saya mendapat telepon dari petugas NOKIA Care and Sales Bekasi bahwa HP saya sudah dapat diambil. Kemudian saya datang dan mengantri (seperti sebelum-sebelumnya menunggu 1-2 jam), saya dipanggil petugas (Sdri Niken) dan diberikan handphone yang katanya sudah selesai diperbaiki. Namun apa yang saya dapatkan jauh dari harapan, fungsi fitur HSDPA tetap tidak berfungsi (jadi apa yang diperbaiki ?). Dengan pengalaman tersebut saya merasa pelayanan yang diberikan NOKIA yang mempunyai nama besar sebagai produsen HP di dunia sangat mengecewakan. Saya merasa sangat dirugikan baik dari segi materiil, gangguan dalam pekerjaan, buang-buang waktu bolak-balik ke NOKIA Care and Sales dengan informasi yang menyesatkan. Kepada pembaca yang terhormat, hati-hati membeli HP NOKIA, walaupun bergaransi resmi tidak menjamin anda mendapatkan yang terbaik, malah mungkin membuat anda sangat kecewa. Mudah-mudahan NOKIA dapat memperbaiki pelayanan untuk pelanggannya.

M. Rosadi S.
Bekasi

Y Pan mengatakan...

Terima kasih informasinya. Menurut saya, massyarakat luas perlu tahu informasi seperti ini. Jangan sampai terjadi lagi pada orang lain. Oya, Mas Rosadi, saya akan publikasi ulang komentar ini sebagai post utama di halaman utama. Mudah-mudahan lebih mudah nyampe dan mengena ke pihak terkait, termasuk pengguna NOKIA atau calon pengguna NOKIA lainnya.

Untuk NOKIA dan seluruh jajarannya sendiri, saya harapkan feedback ini dapat memacu pelayanan yang lebih baik.

addthis

Live Traffic Feed