Copy and Paste

Anda bebas mengambil content blog ini, tapi mohon sebutkan alamat blog ini dalam tulisan Anda.

You are free to copy the content of my blog. However, please let your readers know my blog as your source.

Minggu, 13 April 2008

Hari Pencoblosan Pilkada Jabar

Hari ini tanggal 13 April 2008 adalah hari pencoblosan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2008-2013. Saya melakukan pengamatan di tiga TPS. Dua TPS berada di RW tempat tinggal saya sendiri, salah satu perumahan di Rawalumbu. Yang satunya lagi di RW 1. Di lingkungan saya seperti pada Pilkada Kota Bekasi baru lalu, hingga sekitar jam 9 kurang, baru 40 hingga 50 suara yang masuk di TPS 21. Di TPS 20 tetangganya kurang lebih sama. Di RW 1 TPS 4, warga yang menggunakan hak pilih hingga jam 9 sudah lebih dari 100. Pada jam 9.30 bahkan sudah 150 kurang lebih.

Yang menarik adalah warga RW 1 adalah warga asli Bekasi yang didominasi suku Betawi. Berbeda dengan warga perumahan, pendatang minoritas di situ. Mereka bahkan diayomi dalam suatu komunitas keluarga besar. Salah seorang dari mereka bahkan mengatakan bahwa kalau ditelusuri banyak di antara mereka bersaudara. Walaupun kelihatan lebih antusias dari warga perumahan, mereka tetap berkomentar sulit milihnya karena nggak kenal. Waktu pemilihan walikota tempo hari, mereka lebih semangat karena salah satu kontestan adalah kerabat mereka - Pak Kamal yang berpasangan dengan Pak Syaikhu. Berikut ini beberapa foto di TPS 4, RW 1.






Cuplikan komentar:
"Pemilihan yang lalu (Walikota Bekasi) lebih rame.
"Koq sepi ya?
"Bingung nih milihnya.
"Gubernur kejauhan di Bandung sono.
"Yang kayak begini sekarang keseringan.
"Dulu waktu lima tahun sekali, warga rindu dengan pesta demokrasi.
"Dulu banyak yang nonton. Jadi hiburan.
"Apa nggak sebaiknya gubernur dipilih DPR saja? Walikota bolehlah langsung.
"Oh Dede rupanya wakil (komentar anak-anak di bawah ini)."




Kira-kira bagaimana ya hasilnya? Meskipun proses penghitungan suara dimulai jam 1, waktu yang pas untuk mengetahui hasil akhir adalah malem hari sekalian, di kelurahan. Ntar deh, insya Allah saya sempetin ke Kelurahan Pengasinan deh. Bagaimanapun, proses penghitungan di TPS tetap menarik (lihat artikel sebelumnya Contoh Kasus: Pilkada Kota Bekasi), dengan teriakan SAH atau TIDAK SAH yang terkenal itu. Modalnya hanya kejelian mata para petugas dan para saksi. Warga lain yang berminat tidak punya hak suara, tapi masih boleh kasih saran dan kritik. Kalau nggak gitu, demokrasi mati muda di dapurnya.

Tidak ada komentar:

addthis

Live Traffic Feed