Copy and Paste

Anda bebas mengambil content blog ini, tapi mohon sebutkan alamat blog ini dalam tulisan Anda.

You are free to copy the content of my blog. However, please let your readers know my blog as your source.

Sabtu, 12 April 2008

Hasil Polling Gubernur Jabar

Ternyata partisipasi pada polling ini hanya sepuluh suara, dengan sembilan suara untuk HADE dan satu suara untuk DAI. Pada periode polling terdapat 202 kunjungan dari 159 pengunjung. Tingkat partisipasi hanya 6,3% dari pengunjung lebih rendah dari tingkat partisipasi pengunjung pada polling Gubernur BI (lihat Hasil Polling Gubernur BI dan Hasil Polling Gubernur BI - Revisi). Dugaan saya sebelumnya ternyata salah. Isu pemilihan Gubernur BI merupakan isu yang lebih menarik bagi pengunjung blog ini dibandingkan isu pemilihan Gubernur Jabar. Boleh jadi cakupan geografis pemilihan Gubernur Jabar membatasi sebagian pengunjung untuk mengikuti polling.

Keunggulan HADE secara mutlak dalam polling memang tidak mencerminkan apa yang akan terjadi besok. Namun demikian, paling tidak kesimpulan yang dapat ditarik adalah pengunjung blog ini yang mendukung HADE mempunyai hasrat yang lebih besar untuk berpartisipasi. Bagaimanapun, hasil pencoblosan besok pasti lebih menarik daripada hasil polling ini. Saya yakin pendukung ketiga pasangan gubernur dan wakil gubernur hingga saat artikel ini ditulis masih sibuk mengkonsolidasikan kekuatan untuk menghadapi pencoblosan besok. Tadi saya sempat ke sebuah TPS di sekitar lingkungan saya. Malahan dua kali. Secara fisik kelihatannya tempat pemungutan suara sudah cukup siap. Entahlah di pelosok terpencil Jawa Barat. Mengenai orangnya, di RW saya kelihatannya juga cukup siap. Pagi-pagi saya keluar untuk menemui Ketua KPPS karena saya dan istri belum menerima surat undangan buat besok. Pak Bambang, Ketua KPPS tersebut, dengan ramah meneliti kembali arsipnya hingga akhirnya ketemu juga surat undangan buat kami. Kalau nggak, kan jadi nggak PD buat nyoblos.

Hari ini, saya sengaja mengajak ngobrol beberapa orang mengenai peristiwa politik ini. Kebanyakan orang yang saya kenal yang saya ajak ngobrol tampak cukup peduli dan siap untuk menentukan pilihannya besok. Tentu saya nggak tahu pilihannya, tapi sikapnya terkesan mantap. Sebaliknya, beberapa orang yang saya tidak kenal, di kampung-kampung dekat rumah, termasuk satu tukang ojek, nampak nggak begitu yakin. Ungkapannya kurang lebih menunjukkan kebingungan karena tidak begitu mengenal para calon, walaupun para calon itu ada yang mantan jenderal, ada yang merupakan pejabat incumbent, ada juga artis. Mungkin sosialisasi yang dilakukan para calon dan tim suksesnya kurang memadai untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Boleh jadi juga ada perasaan apatis yang timbul dari sebagian masyarakat. Si tukang ojek yang asli penduduk Rawalumbu sempat juga mengeluhkan praktik curang yang dilakukan pada Pilkada Walikota Bekasi baru lalu sehingga calon idamannya kalah suara. Terlepas dari benar atau salahnya, ungkapan tersebut mencerminkan persepsi seorang warga yang dapat melahirkan sikap apatis.

Malam makin larut. Kita-kita sudah pada mau tidur, bahkan sudah banyak yang tidur. Di tempat lain, di pusat-pusat tim sukses para calon, para pendukung yang tergabung dalam tim sukses justru semakin sibuk. Mereka juga keluar ke TPS-TPS mempelajari medan. Tidak soal, apalagi yang diperjuangkan adalah suatu yang mulia: memimpin Jawa Barat keluar dari masalah-masalahnya dan memperjuangkan kesejahteraan warga. Yang jadi soal adalah jika kesibukan mengkonsolidasi kekuatan dilakukan dengan cara-cara curang. Bagaimana mungkin bisa memimpin Jawa Barat dengan benar jika jalan menuju kemuliaan dilakukan dengan cara-cara yang hina? Berdasarkan pengamatan pribadi sebelumnya dan juga hari ini, penduduk perumahan kelihatannya sudah mantap dengan calonnya masing-masing, sementara penduduk di kampung-kampung kelihatan kurang mantap pilihannya. Kondisi di perkampungan yang rentan terhadap praktik curang mudah-mudahan dari waktu ke waktu makin membaik melalui pendidikan yang lebih baik dan penyebaran informasi yang lebih mengena. Sayangnya, kondisi yang tidak kondusif sering dipelihara pihak tertentu yang mengharapkan keuntungan sesaat dari ketidaktahuan orang lain.

Tidak ada komentar:

addthis

Live Traffic Feed