Dari buku Little Book of Big Ideas: Business karya Dr John Lipczynski yang saya pinjam dari Pak Dimitri Mahayana, saya belajar siapa Peter Drucker sebenarnya. Memang buku ini tidak terlalu tebal. Isinya adalah semacam analisis terhadap tokoh-tokoh bisnis yang dinilai sangat berpengaruh terhadap praktik bisnis global. Dari sekian banyak tokoh di daftar isi, Drucker langsung memikat mata saya, di samping Jack Welch, karena kebetulan hari-hari ini saya sedang meringkas salah satu buku beliau, Managing in the Next Society (lihat di link berikut).
Drucker hijrah dari daratan Eropa ke New York pada tahun 1930-an. Ia mengajar di NYU sampai tahun 1950. Tahun 1943 ia menulis The Future of Industrial Man yang dilanjutkan dengan The Concept of Corporation pada tahun 1945. Kedua buku ini menjadi inspirasi sekaligus dipengaruhi oleh studi yang dilakukannya terhadap General Motors. Poin kedua buku ini adalah manfaat desentralisasi dan penentuan sasaran jangka pendek (the setting of short-term objectives) bagi perusahaan untuk maju ke masa depan. Bukunya yang kedua kemudian menjadi bestseller dan mengukuhkan reputasi Drucker sebagai tokoh bisnis dunia.
Drucker menulis The Practice of Management pada tahun 1954 yang berisi analisa terhadap korporasi secara detil yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Terutama dari buku ini, Drucker mendapat klaim sebagai pengembang ilmu manajemen, yang menurutnya bukan sebagai an art or science, tapi sebagai sebuah profesi yang mengupayakan pemenuhan kepuasan pelanggan dari sumber daya yang terbatas. Mungkin agak aneh bagi kita bahwa Drucker menempatkan pelanggan lebih prioritas bagi manajemen dibandingkan pemegang saham. Terkait dengan filsafat manajemen seperti ini, yang menempatkan pelanggan pada urutan pertama, dari buku Managing in the Next Society yang saya baca, Drucker mengkoreksi pendapatnya mengenai profit center. Profit center tidak mungkin ada di internal perusahaan, tapi haruslah dari luar, dari pelanggan.
Buku manajemen pertama di dunia, The Practice of Management mengulas tiga pertanyaan bagi manajer. Apa bisnismu? Siapa pelangganmu? Apa yang dipandang bernilai oleh pelangganmu? Dapat dilihat bahwa keuntungan buat pemegang saham dinomorduakan setelah melaksanakan profesi sebagai pemuas pelanggan. Di dalam Managing in the Next Society yang saya baca, Drucker juga lebih mementingkan cash flow analysis daripada profit and loss report yang lebih mudah ditukangi. Keuntungan bagi Drucker hanyalah kondisi yang penting untuk menjamin keberlangsungan suatu usaha. Jadi tidak heran lagi kalau Drucker juga menempatkan hubungan dengan pegawai dan masyarakat (society) sebagai hal penting dalam rangka memuaskan pelanggan (padangan Drucker yang agak sosialis mungkin dipengaruhi oleh asalnya yang dari Austria-Jerman – Y Pan).
"Effective leadership is not about making speeches or being liked; leadership is defined by results not attributes," said Peter Drucker.
"The world knows he was the greatest management thinker of the last century," said Jack Welch.
Ulasan lengkapnya… baca deh di buku Little Book of Big Ideas: Business karya Dr John Lipczynski.
Selasa, 22 April 2008
Peter Drucker
Label:
ekonomi-bisnis,
manajemen
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
addthis
Kategori
- bahasa-matematika (23)
- demokrasi-politik (51)
- ekonomi-bisnis (71)
- lebih personal (42)
- manajemen (111)
- nilai-nilai (137)
- review buku (68)
- sistem informasi (37)
2 komentar:
Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the Pen Drive, I hope you enjoy. The address is http://pen-drive-brasil.blogspot.com. A hug.
Thank you for the visit and comment. I tried to visit Pen Drive, but failed to do so.
Posting Komentar