Lagi, dari buku Little Book of Big Ideas: Business karya Dr John Lipczynski, saya belajar siapa Jack Welch, setelah Peter Drucker sebelumnya. Saya pernah membaca buku Jack Welch and the GE Way. Dibandingkan dengan buku tersebut, penjelasan dari buku Dr Lipczynski memang lebih ringkas, tapi cukup komprehensif. Kalau Anda betul baca buku ini, Anda akan dapati sorotan pertama yang mencolok adalah Jack Welch bergabung dengan GE selama 41 tahun sejak 1960, 21 tahun di antaranya sebagai CEO. Pernahkah Anda membayangkan kesetiaan seperti itu pada tokoh bisnis lain? Suksesnya dan juga GE sangat dipengaruhi oleh visi strategis, kepemimpinan yang kuat, dan kemampuan komunikasi prima dari seorang Jack.
Jack Welch bergabung dengan GE sebagai insinyur yunior setelah mendapatkan PhD di bidang Teknik Kimia. Satu tahun di GE, ia pusing dengan birokrasi yang ada. Karena memang berkualitas dunia, niatnya untuk keluar dicegah oleh manajemen dengan memberikan kompensasi karier yang cemerlang. Kariernya yang menanjak dengan cepat itu ditunjang pula oleh gaya marketingnya yang agresif. Selang 18 tahun, pada 1979, dia menjadi senior vice president, dan dua tahun kemudian (artinya 20 tahun sejak bergabung) CEO - CEO termuda sepanjang sejarah GE. Untuk mengatasi birokrasi GE yang lamban, Welch memperkenalkan sejumlah reformasi.
Target pertama Jack sebagai CEO adalah merampingkan bisnis. Banyak bagian dan unit yang dijual kalau tidak dapat menjadi nomor satu atau nomor dua di dunia pada bidang industrinya masing-masing tentu. Nyimpang dikit, pernah baca buku Jim Collins? Salah satu kriteria bisnis yang bagus untuk Anda menurut Collins dan rekan adalah Anda mampu menjadi yang terbaik di dunia pada bisnis tersebut. Walaupun GE tidak termasuk dalam daftar perusahaan hebat menurut buku Good to Great, Jack Welch merupakan contoh bagus untuk kriteria yang terbaik di dunia tersebut. Balik ke buku Dr Lipczynski, banyak yang jadi korban reformasi dan inovasi yang dilakukan Welch. Sebaliknya banyak juga yang makin optimal (ini prinsip right people on the bus, wrong people off the bus dari Jim Collins - Y Pan).
Hal lain yang membuat GE berbeda adalah visi Jack Welch untuk membuat perusahaan menjadi organisasi pembelajaran (learning organization). Dengan atmosfer informal, GE ditransformasi olehnya menjadi perusahaan yang tidak mengenal batas antar kelompok. Ini membuat GE lebih cepat dan fleksibel menghadapi tantangan. Debat produktif juga menjadi warna baru. Kemudian, Welch menerapkan pendekatan manajemen kualitas Six Sigma. Sebagaimana disampaikan di muka, kekuatan utama seorang Jack Welch adalah kepemimpinan dan kemampuan komunikasi antar personalnya. Sering ketemu orang-orang adalah kebiasaannya. Dia bahkan terlibat dalam asesmen tahunan terhadap tiga ribu orang manajemen puncak GE (manajemen SDM adalah salah satu tugas yang tidak bisa didelegasikan kata Larry Bossidy dalam buku Execution - Y Pan). Lengkap dan aslinya (dalam bahasa Inggris) dapat dibaca pada buku Little Book of Big Ideas: Business karya Dr John Lipczynski.
Selasa, 29 April 2008
Jack Welch
Label:
ekonomi-bisnis,
manajemen
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
addthis
Kategori
- bahasa-matematika (23)
- demokrasi-politik (51)
- ekonomi-bisnis (71)
- lebih personal (42)
- manajemen (111)
- nilai-nilai (137)
- review buku (68)
- sistem informasi (37)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar