Copy and Paste

Anda bebas mengambil content blog ini, tapi mohon sebutkan alamat blog ini dalam tulisan Anda.

You are free to copy the content of my blog. However, please let your readers know my blog as your source.

Sabtu, 18 Oktober 2008

Menggugat Warisan Greenspan 9

Greenspan mengatakan bahwa Wall Street dapat dipercaya. "Terdapat suatu plus-minus yang amat mendasar dari pilihan-pilihan tipe ekonomi yang kita inginkan," demikian katanya. "Kita dapat saja memberlakukan regulasi dalam jumlah besar dan saya jamin nggak akan ada yang bakal salah, tapi nggak ada yang bakal bener juga."

Selanjutnya pada tahun yang sama, pada dengar pendapat DPR perihal merger boom, Greenspan berargumen bahwa Wall Street memang terkenal dengan risikonya.

"Apakah Anda nggak kuatir adanya konsentrasi kekayaan pada segelintir perusahaan besar sehingga satu saja perusahaan besar bermasalah, maka dampaknya mengerikan buat ekonomi nasional dan global?" tanya anggota DPR Bernard Sanders, aleg jalur independen non partai asal Vermont.

"Nggak, nggak," jawab Mr Greenspan. "Saya yakin pertumbuhan umumnya pada lembaga-lembaga besar terjadi atas dasar struktur pasar di mana risiko terbatasi dengan sangat dramatis - sebenarnya harus saya katakan terbatasi sepenuhnya."

DPR secara aklamasi meneruskan perundangan yang membuat CFTC (badan pengawas pasar komoditi berjangka - Y Pan) tidak punya otoritas mengawasi derivatif. Senator Gramm (sebagai ketua komisi perbankan DPD - Y Pan) kemudian melampirkan dukungan atas pembatasan wewenang badan dimaksud. DPD kemudian menyetujui rancangan undang-undang itu. Akhirnya Clinton mengesahkannya.

Merangsek Maju

Tetap aja, investor cerdas seperti Buffet terus memberikan peringatan tentang bahaya derivatif, sebagaimana dinyatakan pada 2003 dalam laporan tahunan ke pemegang saham perusahaannya, Berkshire Hathaway.

"Banyak risiko, utamanya risiko kredit, terkonsentrasi pada segelintir dealer derivatif," tulisnya. "Masalah pada satu dealer akan cepat menjalar ke yang lainnya."

Tapi bisnis tetap berjalan seperti biasa.

Ketika Greenspan mulai mendengar adanya bubble perumahan, beliau mengabaikan ancaman ini. Wall Street menggunakan derivatif untuk membagi risiko dengan perusahaan-perusahaan lain. Demikian Greenspan pada suatu pidato 2004.

Sejak itu, risiko yang dibagi berubah dari alat bantu penenang menjadi virus. Sejalan dengan berkembangnya krisis perumahan dan (menjadi) buruknya mutu KPR, derivatif nyatanya malah memperbesar masalah.

Bersambung ke bagian sepuluh. Lihat bagian kedelapan.
Lihat artikel asli.

Tidak ada komentar:

addthis

Live Traffic Feed