Copy and Paste

Anda bebas mengambil content blog ini, tapi mohon sebutkan alamat blog ini dalam tulisan Anda.

You are free to copy the content of my blog. However, please let your readers know my blog as your source.

Rabu, 04 Juni 2008

Anggota Roker Naik Bus

Karena kuatir lalulintas kereta ke arah Bekasi masih tersendat, kemarin sore saya pulang dari kantor naik bus (Lihat artikel Roker Bekasi Nelangsa dan Roker Bekasi Masih Terhambat). Jam 17.30 saya sudah nungguin bus nomor 52 jurusan Bekasi. Dulu bus 52 makanan saya sehari-hari, tapi sejak mengenal ni'mat naik KRL, jarang banget deh saya menggunakannya. Alasan lain karena saya ada janji pertemuan di kawasan Jati Mekar, Pondok Gede. Pertemuan habis Isya' dan saya berencana turun di Jati Bening, makan, terus langsung ke tempat pertemuan.

Alhamdulillah, tanpa menunggu lama, bus 52 yang saya nantikan muncul. Belum penuh. Saya mengambil tempat duduk yang masih tersedia. Beda dengan pengalaman dulu, saat masuk bus saya lega dengan aroma parfum jeruk yang semerbak. Sejak kapan bus, walaupun katanya PATAS AC, pake parfum begini? Apa cuma kebetulan saja bus 52 yang saya naiki harum begitu. Yang lain nggak tahu.

Sampai Semanggi, saya duduk enak sambil gelisah karena ada seorang perempuan muda tepat di samping saya berdiri, nggak kebagian tempat duduk, dan terjepit di antara laki-laki. Lalu saya berikan tempat duduk saya dan giliran saya yang kejepit. Nggak apa lah. Lagian dari Semanggi ke Jati Bening nggak berapa lama. Plong juga waktu sampai. Naik ojek ke Restoran Sari Bungo, tahulah saya tarifnya sudah mesti naik. Kasihan juga mereka berkompetisi mengumpulkan rezeki dalam kondisi ekonomi nasional, bahkan dunia, yang payah.

Sebenarnya saya jarang sekali makan di luar rumah sendirian, kecuali kalau lagi dinas luar kota sendirian. Iseng saya mampir di restoran di Jalan Caman itu. Kan disediakan tempat sholat juga. Walau waktu sudah mepet, saya tetep maghriban. Terus makan. Sendirian. Ditawari kepala ikan kakap, saya terima juga. Ikan bilih / bilis yang disediakan menggoda juga. Rasa dan pengalaman makan di situ Ok lah. Yang nggak OK adalah harganya, tapi gengsi dong kalau kelihatan kaget. Saya berikan dua lembar 50 ribuan, kemudian menerima kembalian sekitar tiga lima.



Setelah makan, saya telpon Achmadi rekan saya, soalnya saya mau nebeng ke tempat pertemuan. Di pertemuan, kami diskusi panjang lebar mengenai kerangka aktivitas bersama demi kebaikan dan perbaikan. Wah, hebat banget. Gaya. Ah, bukan begitu. Kata Om Covey, jadilah bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah. Kasus FPI sempat hangat juga dibicarakan. Bias informasi dari media perlu disadari. Pulangnya ikut Achmadi lagi yang mau berangkat sekolah S2 ke Australia. Sampai di depan Giant, Bekasi Barat, dilanjutkan taksi. Bayar 12 ribu.

Pagi ini, H+2 setelah kebakaran Stasiun Cakung, kembali saya jadi anggota roker sejati. Berangkat dari Bekasi tepat waktu. Sampai di Manggarai jam 7.07, di Gambir 7.21. Lebih baik dari kemarin. Di Manggarai, nggak banyak kereka yang ngantri. Sekali lagi kita harus puji PT KA yang cepat tanggap mengatasi keadaan tidak normal. Perlu dipuji juga dia karena sudah mengganti poster iklan dalam Bahasa Inggris yang bermasalah (lihat artikel Don't Don't I Wrong). Sekarang iklannya jadi gini atau dikosongin.



addthis

Live Traffic Feed