Copy and Paste

Anda bebas mengambil content blog ini, tapi mohon sebutkan alamat blog ini dalam tulisan Anda.

You are free to copy the content of my blog. However, please let your readers know my blog as your source.

Senin, 16 Juni 2008

Sibuk

Mengapa ada kalanya kegiatan kita tiba-tiba berubah? Sebelumnya sibuk belajar. Kemudian sibuk mroyek. Terus sibuk demo. Demikian seterusnya, silih berganti. Jawabnya, tentu saja karena sifat dunia yang senantiasa berubah. Pancaroba. Saya sendiri tiba-tiba dikejutkan suatu nasihat. Suatu sentilan. Koq kegiatan kita masih saja didominasi keperluan dunia.

Seorang ustadz mengatakan bahwa keperluan dunia kita masing-masing sudah dijamin, tapi kepentingan akhirat kita tidak terjamin. Lalu bagaimana mungkin seluruh upaya susah payah kita tujukan pada kepentingan yang telah terjamin, sementara menomorduakan yang harusnya diupayakan dengan sungguh-sungguh.

Saya sudah lama memimpikan sebuah pondok, tempat tinggal sendiri untuk kami sekeluarga. Memang kavlingnya sudah dibeli sejak 2001. Nyicil, soalnya pingin luas. Setahun yang lalu atau bahkan lebih, saya ditemenin anak-anak mencoba menggambar sketsa pondok kami, bahkan dengan kolam renang kecil di belakang. Kami diketawain... oleh ibunya anak-anak.

Tiba-tiba karunia Allah datang lagi yang bisa bikin gambar pondok kami itu terwujud, lewat pinjaman. Kira-kira tiga bulan yang lalu saya datang ke seorang yang bisa bantu ngurus IMB. Gambar teknik dibikinin. Bayar sejuta. Belum lengkap sih, tapi sudah bisa untuk ngurus IMB. Habis itu, kebetulan Aristo, adik kelas dulu yang sekarang jadi kakak ipar adik saya ngundang ke rumah barunya. Dari dia saya kemudian kenal dengan Pak Pri (kontraktor) dan setelah itu Pak Rifki (arsitek), kebetulan iparnya temen sekantor, Pak Agung.

Kesibukan tiba-tiba berubah. Pak Pri mengajak Pak Rifki untuk membuat gambar pondok yang lebih lengkap. Kemudian rencana anggaran biaya (RAB) kami diskusikan dan negosiasikan. Dari penelusuran (walkthru) bersama, dibantu abang ipar, saya jadi ngerti bagaimana Pak Rifki membikin desain pondok kami dan RAB-nya. Bahkan saya seolah-olah jadi ngerti komponen-komponen yang mesti disiapkan dalam membuat rumah.

Akhirnya mulai pekan lalu, Pak Pri dkk mulai bekerja di lokasi proyek. Kemarin batu kali mulai disusun membentuk pondasi. Hari ini cor-coran untuk pondasi setempat yang berbentuk tapak atau cakar ayam dibenamkan. Hati bergejolak. Rasa senang ada. Harap-harap cemas juga ada, karena bayangan kekurangan dana. Takut juga ada. Takut kesibukan dan kesenangan ini melalaikan saya akan beratnya hisab nanti.

Nah terkait nasihat yang saya sebut di muka, bagian dari sentilan yang menyentuh hati adalah yang halal saja sudah harus dikurangi konsumsinya. Apalagi yang subhat dan haram. Jauh! Mudah-mudahan ampunannya tercurah untuk kami. Amin.

Tidak ada komentar:

addthis

Live Traffic Feed